Sabtu, 13 Oktober 2018

Deflasi September membawa efek positif bagi Perekonomian Indonesia

Deflasi September yang dicatat Badan Pusat Statistik (BPS) mencapai level 0,81%. Menurut pendapat Kementerian Perdagangan pencapaian tersebut disebabkan salah satunya adalah karena stabilitas harga pangan yang diklaim telah berhasil dikendalikan oleh pemerintah. Kasan, Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan Kementerian Perdagangan mengatakan bahwa ketersediaan pangan yang cukup dan berhasilnya pengendalian harga pangan oleh kebijakan pemerintah adalah cerminan dari pencapaian deflasi pada september 2018 ini.
Deflasi September

Kasan juga menyoroti nilai volatile food yang mengalami deflasi sebesar 1,83% infasli inti sebesar 0,28% dan administered price stabil pada angka 0%. selain karena daya beli masyarakat yang mulai membaik, dari segi pasokan pangan juga menunjukan adanya perbaikan , hal ini tercermin dari adanya indikasi inflasi inti yang menunjukan peningkatan. disisi lain, kemampuan kontrol harga pangan yang dilakukan oleh pemerintah juga dapat tercermin dari inflasi kelompok pengeluaran bahan makanan yang memberikan nilai deflasi sebesar -1,62% atau sebesar -0,35%.

Kasan juga menyebutkan bahwa ada beberapa harga pangan yang berkontribussi terhadap timbulnya deflasi apda bula  september 2018, yakni daging ayam ras yang mengalami deflasi sebesar 0,18%.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar